RSS

The Hobbit: An Unexpected Journey



Long awaited, The Hobbit is absolutely a MUST to see! Mengambil tempat berpuluh-puluh tahun sebelum era "the Lord of the Rings". Bilbo Baggins, seorang hobbit yang menetap di Bag End pergi berpetualang bersama segerombolan kurcaci dan Gandalf the Grey untuk merebut kembali kerajaan para kurcaci yang dikuasai oleh seekor naga yang menyukai emas. 

Namun, bukan petualangan namanya jika jalan yang ditempuh begitu mudah tanpa halangan sedikit pun. Berawal dari diburu sekumpulan Orc nan sadis, hendak dijadikan makan malam oleh para Troll, ditangkap Goblin, sampai pertemuan Bilbo dengan Gollum yang berkepribadian ganda. Semua terasa begitu mendebarkan. Beberapa adegan bahkan membuat saya menahan nafas karena tegang. 

Didukung dengan special effects yang memang canggih, film ini terasa begitu hidup! Visualisasinya dapat memberikan suasana indah namun juga mencekam di beberapa adegan. Tokoh Gollum, misalnya. Ia terlihat lebih fit dan lebih "ganas". Hal ini juga dikarenakan usianya yang jauh lebih muda daripada Gollum pada trilogi LOTR. 

Tidak hanya unggul di visual saja, secara audio pun film ini sangat baik. Dialog-dialog yang disampaikan tokohnya terkadang membuat saya terkikik geli. Musikalisasi puisi yang dinyanyikan juga terasa begitu indah. Belum lagi, scoring yang sangat pas untuk mengiringi setiap adegan dalam film.   

Memang, film ini agak terkesang kurang "wow" jika dibandingkan dengan LOTR but screw the comparisons! The Hobbit sangat jauh dari kata mengecewakan. Cocok untuk ditonton bersama keluarga (boleh juga ajak si kecil yang usianya lebih dari 10 tahun meskipun tetap harus dipandu saat melihat adegan-adegan mengerikan dan keras). Oh ya, terakhir, saya sangat menyarankan untuk menonton versi 3D-nya!

0 comments:

Post a Comment